Ditulis Oleh: Musitowat
“Rautan itu bagus sekali. Modelnya lucu, seperti kelinci. Pasti harganya mahal. Kucoba untuk meraut pensilku saja.” ungkap Dero dalam hati. Kebetulan saat itu pensil Dero tumpul, jadi Dero langsung mengambil rautan itu tanpa meminta izin kepada Rani si pemiliknya.
“Ada yang tau rautanku apa tidak ya!” ungkap Rani pada teman-temannya.
“Aku tidak tahu Ran. Memangnya rautanmu, kamu simpan di mana?” tanya Kiki pada Rani.
“Tadi setelah meraut pensilku yang tumpul, saya taruh di atas meja sini, Ki. Kemudian saya tinggal istirahat. Ketika saya masuk ke kelas lagi, rautanku sudah tidak ada di atas mejaku!” seru Rani pada Kiki.
“Rani, kamu mencari rautan ya?” ungkap Dero sambil melangkah menuju Rani dan membawa rautan model kelinci di tangannya.
“Dero, itu rautanku ya? Mengapa tidak minta izin dulu jika akan meminjam sesuatu?” balas Rani.
“Lain kali jika akan meminjam sesuatu milik orang lain, minta izin dulu ya Dero,” ujar Kiki
“Iya Ki, saya mengerti,” ungkap Dero. ***